Agar dapat dengan tuntas membasmi cacing, diperlukan pengetahuan
mengenai siklus hidup cacing dan cara obat cacing bekerja. Cacing pita
mempunyai siklus hidup dan cara penyebaran yang berbeda dengan cacing
gelang.
Cara Kerja Obat Cacing.
Sebagian besar obat cacing hanya dapat membasmi cacing dengan jalan
merusak sistem syaraf cacing. Obat cacing tidak membasmi telur cacing.
Oleh karena itu, pemberian obat cacing perlu diulang dalam jangka waktu
tertentu agar cacing yang baru menetas dari telur dapat segera dibasmi
sebelum menjadi dewasa dan menghasilkan telur cacing baru.
Jenis Obat Cacing Dan Targetnya.
Obat cacing yang mengandung bahan aktif pyrantel, febendazole,
mebendazole dan febantel hanya dapat merusak sistem syaraf cacing
gelang. Obat-obat ini tidak berpengaruh terhadap cacing pita. Obat lain
yang sering digunakan untuk membasmi kutu (pinjal) dan tungau (scabies,
demodex, dll) adalah suntikan ivermectin. Obat ini sering salah kaprah
disebut "suntik jamur". ivermectin juga dapat digunakan untuk membasmi
cacing gelang, tetapi tidak berpengaru terhadap cacing pita . Sedangkan
cacing pita pada kucing hanya dapat dibasmi dengan obat yang mengandung
prazyquantel atau dichlorphen.
Obat Cacing Yang Terdapat Di Pasaran.
- Combantrin (pfizer) : mengandung bahan pyrantel, hanya dapat membasmi cacing gelang, dapat dibeli di apotik
- Vermox : mengandung bahan mebendazole, hanya dapat membasmi cacing gelang, dapat dibeli di apotik.
- Drontal Cat (bayer) : mengandung bahan pyrantel dan prazyquantel, Paling baik digunakan pada kucing, Dapat membasmi cacing pita dan cacing gelang, Bisa dibeli di petshop atau dokter hewan.
- Drontal Plus (bayer) : mengandung bahan prazyquantel, pyrantel dan febantel. Biasa digunakan pada anjing, bisa juga diberikan pada kucing (dosis disesuaikan). JANGAN diberikan pada kucing yang sedang bunting !. Febantel dapat menyebabkan cacat pada janin kucing.
Konsultasikan dosis masing-masing obat cacing pada dokter hewan
terdekat. Hindari sebisa mungkin memberikan obat cacing pada kucing
bunting ( hamil). Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan sebekum
kucing kawin atau setelah melahirkan.
Rekomendasi program rutin pemberian obat cacing (pencegahan).
2-4 kali setahun, setiap pemberian obat diulang dua minggu kemudian.
Frekuensi pemberian tergantung kondisi kucing dan lingkungan. Kucing
yang biasa bermain di kebun atau outdoor sebaiknya lebih sering diberi
obat cacing.
Selalu menjaga kebersihan litter (pasir kucing), ganti dengan yang baru. Usahakan satu kucing satu kotak pasir.
Rekomendasi program membasmi cacing pita D. caninum.
(bila kucing positif terinfeksi)
Cacing pita D. caninum dapat menyebar melalui gigitan pinjal. Oleh karena itu program pemberian obat cacing harus
berjalan bersamaan dengan program pembasmian pinjal kucing. Obati semua
kucing yang berada dalam satu ruangan (meskipun berbeda kandang), karena
pinjal dapat pindah ke kucing lain yang berbeda kandang.
Pemberian obat cacing (drontal/prazyquantel) dilakukan bersamaan dengan
obat anti kutu seperti frontline cat spot on (obat tetes) atau suntikan
ivermectin. Dilakukan 2-3 kali berturut-turut dengan selang waktu 3-4
minggu.
Referensi : drh. Neno Waluyo S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar