Rabu, 09 Mei 2012

Kucing Seberat 18 kg itu akhirnya Mati

Kucing dengan ukuran tubuh terbesar di Amerika dikabarkan mati akhir pekan lalu. Kucing dengan berat hampir 18 kg ini bulan lalu ditinggalkan pemiliknya di sebuah tempat penampungan di Santa Fe, New Mexico, karena sang pemilik merasa tak sanggup lagi merawatnya. Maklum, umumnya kucing hanya memiliki berat badan 3-5 kg. Sedangkan Meow, begitu nama kucing obesitas ini, setara dengan manusia yang beratnya 272 kg.

Ukuran tubuh Meow yang luar biasa menjadikannya populer dalam sekejap. Kucing dengan bulu warna putih dan oranye ini sudah tampil dalam show Anderson Cooper. Media berusaha membantu mencarikan rumah baru bagi Meow, sekaligus mengangkat isu obesitas di kalangan hewan piaraan. Meow sendiri terancam mengalami komplikasi yang mengancam nyawa akibat kelebihan berat badannya.


Colleen Currigan, DVM, dari Cat Hospital of Chicago, kucing tak ubahnya seperti manusia. Mereka bisa menghadapi risiko kesehatan serius akibat overweight atau obesitas. Di antaranya risiko mengidap diabetes mellitus, infeksi saluran kemih, lever, radang sendi, kanker, serta penyakit jantung dan saluran pernafasan. Kucing yang gemuk juga memiliki risiko yang lebih tinggi saat dioperasi atau mendapatkan anestesi. 

"Secara umum, seluruh kualitas hidupnya menurun, dan harapan hidupnya berkurang," ujar Currigan, menambahkan bahwa kucing gemuk juga cenderung memiliki masalah dalam bulunya.

Sebenarnya, kondisi Meow sudah agak membaik pada Kamis (3/5/2012) lalu. Tempat penampungan ini sudah memeriksa Meow, melakukan sejumlah tes, dan menyusun program penurunan berat badan. Meow lalu dikirim ke rumah asuh, dimana ia tampak kerasan dan mau melakukan gerak badan. Namun Jennifer Steketee, dokter hewan di tempat penampungan yang bertanggung jawab dengan kesehatan dan program diet Meow, tidak sadar ketika kucing itu mulai terdengar ngos-ngosan.

Wajar bila kucing atau manusia yang mengidap obesitas jadi terengah-engah ketika tubuhnya sedang aktif. Namun Meow diduga mengalami alergi musiman. "Kami menghubungkan kondisi itu dengan kemungkinan alergi, atau karena ia terus bergerak di dalam rumah asuh itu," ujar Steketee, yang lalu melakukan sejumlah tes lanjutan dan menyiapkan resep obat untuk Meow.

Sayangnya, gejala yang dialami terlihat memburuk. Menjelang akhir pekan, pemeriksaan semakin intensif, yang berakhir dengan dikirimnya Meow ke UGD di rumah sakit hewan. Beberapa dokter hewan spesialis berdatangan untuk saling berkonsultasi mengenai kasus yang tidak biasa ini, namun tidak ada hasilnya. Steketee berspekulasi bahwa obesitas yang dialami Meow telah menyebabkan sejumlah komplikasi yang akhirnya mengakhiri hidupnya.

Seluruh penghuni tempat penampungan Meow dan para penggemarnya dikabarkan berduka. Direktur eksekutif tempat penampungan di Santa Fe, Mary Martin, mengatakan bahwa Meow memberikan warisan berupa kepedulian pada kesehatan binatang peliharaan. "Obesitas bukan sesuatu yang bisa diabaikan," katanya.

Sumber : kompas.com

Tidak ada komentar: