Kamis, 24 Mei 2012

Toxoplasmosis: Bayi Cacat, Mata Rabun, dan Sate Setengah Matang





Penyakit toxoplasmosis menyerang pria maupun wanita. Hamil dengan toxoplasmosis berisiko melahirkan bayi cacat. Pada pria menyisakan penyakit berupa penglihatan kabur. Penyebabnya ialah dekat dengan kucing, gemar lalapmentah, atau hobi sate kambing setengah matang.

Taun Awu, 32, baru kawin dua bulan. Suatu hari mendadak penglihatannya kabur sebelah. Kalau memandang ke samping ada bagian dari penglihatannya yang hilang. Mungkinkah katarak? Istrinya bilang mungkin kurang vitamin A, sebab Tuan Awu tidak begitu suka sayur dan cuma sesekali makan buah. Belakangan diketahui, retina matanya ada yang rusak. Hasil tes darah menunjuk, ia pernah kena toxoplasmosis. Penyakit ini menyerang retina mata, selain otak.


Seorang putra Ibu Koes mengalami cacat mental, sedangkan anak Nyonya Ran ukuran kepalanya dua kali lebih besar dibanding anak normal. Keduanya dipastikan akibat terkena toxoplasmosis selagi hamil. Ibu Koes tidak suka pelihara kucing seperti Nyonya Ran, tapi ia hobi makan sate kambing seperti Tuan Awu. Kalau pesan sate selalu setengah matang. Bisa jadi itulah penyebabnya.

Penyakit Kucing Benar. Toxoplasmosis adalah parasit yang terdapat pada kucing, selain bisa pada kelinci, anjing, babi, dan kambing. Habitatnya di iklim panas dan lembab. Di Indonesia toxoplasmosis tumbuh subur, terutama pada kucing. Di usus kucing itulah parasit berbiak. Telurnya keluar bersama tinja. Sekali keluar bisa jutaan. Telur toxoplasmosis mampu bertahan hidup setahun di tanah lembab dan panas. Jika telur tertelan manusia, di organ tubuh manusia telur berbiak lalu masuk ke jaringan otak, jantung, otot. Di sana telur itu akan berkembang menjadi kista.

Keadaan yang sama terjadi juga jika telur toxoplasmosis dimakan mamalia atau burung. Bedanya, karena daging manusia tidak dimakan, kista toxoplasmosis di daging manusia bukan sumber penularan. Sedangkan kista di daging mamalia dan burung biasanya dimangsa anjing atau kucing. Babi, kambing, ternak, dan hewan pengerat tertular toxoplasmosis dari memakan rumput yang tercemar tinja kucing. Manusia tergolong pemakan segala, termasuk daging kambing, kelinci, babi, dan ternak. Itu sebabnya manusia bisa terserang. Namun tak semua pemakan daging terkena toxoplasmosis.

Ada dua kondisi yang memungkinkan terkena. Pertama, pada daging yang dimakan tersimpan kista toxoplasmosis. Kedua, daging yang terkena toxoplasmosis itu dimasak setengah, sepertiga, tidak matang, atau dimakan mentah. Kista toxoplasmosis di dalam daging baru mati dan tidak menulari kalau sudah dipanaskan lebih dari 66 derajat Celcius, atau sudah diasap. Orang-orang yang tidak doyan daging bisa kena toxoplasmosis juga, jika berprofesi tukang jagal, penjaja daging, atau suka lalap mentah. Penularan bisa terjadi lewat transfusi dari darah yang tercemar toxoplasmosis. Begitu juga kalau menerima cangkok organ dan organnya membawa kista toxoplasmosis.

 
 
Cangkok jantung, ginjal, dan hati bisa menjadi ajang penularan toxoplasmosis. Di organ tubuh manusia kista toxoplasmosis umumnya tidak bermasalah. Pengidap kista pun nyaris tidak punya keluhan. Namun kista di jaringan dapat merusak organ. Ini tergantung umur sewaktu terkena, seberapa ganas parasitnya, berapa besar jumlah parasit yang masuk ke tubuh, dan organ mana yang diserang. Kista dalam jaringan menetap seumur hidup. Keluhan yang muncul berupa pembesaran kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh, rasa lelah, nyeri kepala, dan kadang-kadang demam. Namun ini semua bukanlah gejala yang khas.

Periksa Darah
Pengidap toxoplasmosis baru ketahuan bila, muncul gejala sakit pada mata, cacat mental, dan ketidakwajaran seperti pada kasus bayi hydrocephalus. Kedua, saat darahnya diperiksa (IgM dan IgG). Dari pemeriksaan itu bisa diketahui apakah seseorang baru terserang, pernah terserang atau sudah sembuh. Untuk mencegah bayi cacat oleh toxoplasma, menjelang kehamilan mestinya setiap wanita rutin diperiksa darahnya. Jika hasilnya positif toxoplasmosis, segera diobati sampai sembuh sebelum hamil, atau sebelum hamilnya telanjur tua. Jika hasil darah positif namun penyakitnya sudah tidak aktif, bukan masalah bagi bayi. Untuk memastikannya, pemeriksaan darah toxoplasma perlu diulang selang sebulan, sampai benar toxoplasmosisnya sudah tenang. Sedang efek medis toxoplasmosis pada pria tak bakal menular. Yang ditakuti kalau toxoplasmosis diperoleh sejak lahir. Reaktivasi penyakit infeksi toxoplasmosis laten yang bercokol di tubuh seumur hidup, sewaktu-waktu bisa bangkit.

Bersifat Laten
Parasit toxoplasma tergolong oportunistik. Kalau tubuh kuat, maka parasit yang diidap cuma diam tenang. Parasit baru menyerang ulang jika tubuh sedang lemah. Itu sebabnya infeksi ulang toxoplasmosis bisa muncul kapan saja. Pengobatan toxoplasmosis hanya bisa membasmi telur parasitnya saja. Sedang kista yang sudah memasuki jaringan organ tubuh tetap ada seumur hidup. Kista sendiri tidak mengganggu. Tapi bila kondisi tubuh turun, penyakitnya kambuh lagi. Di Indonesia prevalensi penyakit toxoplasmosis pada hewan sebagai berikut.

Pada anjing 73 persen, kucing 73 persen, kambing 63 persen, babi 36 persen, dan ternak 10 persen. Pada manusia prevalensi penyakit ini antara 2-63 persen. Maka selagi hamil hindari sate kambing setengah matang, dan jauhkan bermain dengan kucing.
 
Sumber : kittykrafty.com

Tidak ada komentar: